Tuesday 17 September 2013

Organisasi Pramuka Dunia puji program genre

ImageJAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyambut 55 delegasi pertemuan Komite Pramuka Dunia (World Scout Committee) dan Komite Pramuka Regional (Regional Scout Committee) dalam jamuan makan malam di Jakarta, Minggu (24/3). 
Para delegasi ini memuji sekaligus mendukung pembinaan karakter kaum muda melalui program Generasi Berencana (Genre) oleh BKKBN.  
“Kami bangga dan senang bisa melihat langsung dan mengetahui bagaimanan pembinaan kaum muda di Indonesia. Membentuk karakter remaja sebelum merencanakan hidupnya sendiri adalah langkah baik,” kata Chan Weng Shing, delegasi Komite Pramuka Regional dari Taiwan. 
Menurutnya, permasalahan remaja di Taiwan hampir sama dengan di negara lain. Remaja mengakses internet secara bebas, tetapi tidak diikuti dengan pemanfaatan dan pengawasan yang baik.
Mengakses video porno dan bermain game selain selain menurunkan prestasi sekolah, juga menyebabkan perilaku menyimpang di kalangan remaja.
Organisasi pramuka dunia sendiri adalah gerakan pendidikan sukarela dan non-partisan bagi kaum muda. Organisasi ini terbuka untuk semua, terlepas dari ras atau keyakinan, sesuai tujuan, prinsip, dan metode yang ditetapkan oleh Bapak Pramuka Dunia Robert Baden-Powell. 
Organisasi ini bertujuan untuk memberikan kontribusi  bagi pengembangan kaum muda dalam mencapai potensi fisik, intelektual, emosional, social dan spiritual mereka secara utuh. Organisasi ini didukung organisasi pramuka nasional di 161 negara, salah satunya Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia. 
Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Indonesia Prof Azrul Azwar mengatakan, Indonesia adalah negara kedua yang dikunjungi Komite Pramuka Dunia ini.
Selain melihat langsung pembinaan karakter kaum muda melalui gerakan pramuka, mereka juga ingin belajar mengenai program Genre dari BKKBN. Delegasi yang hadir berasal dari negara Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika. 
“Salah satu masalah di dunia sekarang adalah kependudukan, termasuk di Indonesia sebagai  negara terbesar keempat dunia. Salah satu cara mengatasi itu adalah dengan mendidik generasi muda untuk sadar merencanakan hidupnya, seperti pentingnya menunda usia kawin muda dan memiliki anak di atas 20 tahun. Dan pramuka adalah gerakan pendidikan itu,” kata Azrul. 
Menurutnya, pramuka sangat mendukung program BKKBN untuk menyiapkan generasi yang berkarakter melalui pengajaran nilai-nilai. Menjadikan mereka pribadi yang bertanggungjawab dan menghindarkan diri dari tiga masalah utama di kalangan kaum muda, yakni seks bebas, narkoba, HIV/AIDS. 
Anggota pramuka juga diajarkan mengenai kependudukan dan KB, seperti bagaimana merencanakan keluarga sejahtera, menunda usia kawin dan mengatur kelahiran, melalui gugus khusus yakni Satuan Karya Kencana (Saka) yang dibentuk sejak tahun 1984. 
“Kami mendidik mereka tentang KKB di alam terbuka yang sifatnya edutaiment, mendidik sekaligus menghibur,” katanya. 
Inspektur Utama BKKBN Mieke Selfia Sangian mengatakan, adanya simbiosis mutualisme dalam pertemuan ini.
Selain belajar kiat-kiat pemerintah Indonesia memberdayakan kaum muda terkait kependudukan dan KB, para delegasi ini juga membagikan pengalaman dan kiat-kiat mereka membina remaja di negaranya masing-masing. 
BKKBN sendiri menekankan pengendalian jumlah penduduk Indonesia tidak hanya identik dengan pelayanan alat kontrasepsi, melainkan juga pemberdayaan remaja. Mengingat remaja adalah populasi yang besar yakni 64 juta dari 237,6 juta jiwa penduduk Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk 2010. 
“Karena itulah program Genre ini sangat penting, di mana sudah ada pusat-pusat informasi dan konseling di masyarakat mulai dari mahasiwa, SMU, dan terutama lebih menyentuh SLTP. Sebab mereka ini rentan terhadap seks bebas, narkoba dan akhirnya HIV/AIDS,” ucapnya.
Sumber : suara pembaharuan

0 komentar:

Post a Comment

Kritik dan saran akan selalu kami terima